Biografi Abu Aliyah
Nama lengkapnya Rafi’ bin Mahran Al Farisi, biasa dipanggil Abu ‘Aliyah. Ditawan pasukan kaum muslimin saat pembebasan wilayah Persia. Setelah masuk Islam, tuannya membebaskannya.
Para sahabat sangat memuliakannya. Ia adalah seorang penghafal Al Qur’an dan pernah membacakannya di hadapan Ubay bin Ka’ab. Setiap dua atau tiga malam, ia selalu mengkhatamkan bacaan Al Qur’an.
Ia berguru kepada Abdullah bin Mas’ud, Ibnu Abbas, Ubay bin Ka’ab, Abu Ayyub, dan lainnya.
Ia pernah berkunjung ke Madinah dan bertemu dengan Abu Bakar Ash Shidiq dan Umar bin Al Khathab. Ia pernah membacakan Al Qur’an di hadapan Umar bin Al Khathab.
Ia pernah ikut dalam perang melawan pasukan Romawi dan Persia. Ia adalah orang pertama yang mengumandangkan adzan di wilayah lembah sungai Eufrat dan Tigris.
Ia pernah mengatakan, "Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri-Nya bahwa siapa yang beriman kepada-Nya, maka Dia akan memberinya petunjuk." Sebagaimana terekam dalam firman-Nya, "Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya." (QS At Thaghabun : 11). "Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupkan keperluannya." Sebagaimana terekam dalam firman Allah, "Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupkan (keperluan)nya." (QS Ath Thalaq : 3)
"Siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya." Sebagaimana terekam dalam firman Allah, "Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak." (QS Al Baqarah : 245)
"Dan siapa yang berdoa kepada Allah, niscaya Dia akan mengabulkannya." Sebagaimana terekam dalam firman Allah, "Dan apabila hamba hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku." (QS Al Baqarah : 186)
Ia tidak bergabung dengan salah satu pihak ketika terjadi perang antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyah bin Abi Sufyan di Siffin. Bila ada empat orang yang berkumpul dengannya, ia akan bangkit dan pergi meninggalkan mereka.
Salah satu kakinya pernah terserang kanker kulit, sehingga harus diamputasi. Sebelum diamputasi, ia meminta agar ada seorang qari’ yang membacakan Al Qur’an saat proses amputasi berlangsung. Ia tidak merasakan sakit saat proses amputasi berlangsung.
Tentang Abu ‘Aliyah, Abu Bakar bin Daud pernah berkata, "Tidak ada seorang pun yang paling mengerti tentang Al Qur’an sesudah sahabat selain Abu ‘Aliyah, kemudian Sa’id bin Jubair."
Sejak jauh hari, ia telah menyiapkan kain kafan dan mengenakannya sekali dalam sebulan. Abu Aliyah meninggal pada tahun 93 Hijriyah.
Kata Kunci:
aliyah abu-hazeem, shaykh abu aaliyah, abul aliyah, siapa abu aliyah, biografi abu aliyah, abu al aliyah